Jumat, 02 Oktober 2009

BATIK PEMULUNG


Miris sekaligus dilematis, itulah yang saya rasakan sebagai anak bangsa ketika saya melihat seorang pemulung masih tetap menggunakan batik, warisan budaya indonesia yang tetap dipertahankan dan dijunjung tinggi bangsa indonesia, bangsanya sendiri.

pada tanggal 2 0ktober 2009, UNESCO mencanangkan batik sebagai warisan budaya dunia.semua orang menggunakan batik untuk mendukung penggalakan itu pada tanggal tersebut.
namun hati saya sungguh miris ketika bahkan seorang pemulung tetap ikut mendukung penggalakan program ini.

Boleh dibilang untuk membeli makan saja sudah sulit untuk mereka, Batik bagi dia adalah sebuah citra diri sebagai anak bangsa, bangsa yang telah memalingkan mukanya terhadap nasibnya sendiri,bahkan memandangnyapun sepeti sebuah momok bagi para pemimpin bangsanya sendiri.

Namun bagi seorang pemulung, batik itu adalah satu-satunya harta kekayaannya yang dapat dibanggakan ketika ini menjadi sebuah warisan untuk anak dan cucunya.
Hai para pemimpin, tidakkah kau tersentil egomu, atau saya mungkin lebih mengharapkan hal-hal seperti ini menampar ego mereka.tidakkah engkau seharusnya lebih memperhatikan adakah pakaian layak yang dapat engkau berikan kepada anak-anak bangsa ini yang merasa tersingkir dari negerinya sendiri, ya... pakaian compang camping ini menjadi harta kedua bagi pemulung selain batik tadi.

pernahkah engkau bertanya sudahkan mereka mendapatkan makanan yang layak dimakan, bukan dari hasil mengais dari tempat-tempat sampah di negeri nya sendiri, sedangkan engkau duduk bak seorang raja sedang menjamu bangsa lain dengan hidangan super mahal dan enak.

aku ada bersamamu orang-orang malang....

2 komentar:

  1. Luar biasa Bet.. bisa memandang batik dari sisi lain.. hmm.. lanjutkan!

    http://cerita.gravis-design.com/

    BalasHapus
  2. T.O.P dah bet.... bikin yg banyak yahhh... qta tinggal nikmati, hahaha

    BalasHapus