Jumat, 22 Agustus 2014

Selamat Ulang Tahun Ke-2 Ken

the first day of school


Angka 2 memiliki karakter berhati baik, mudah iba terhadap orang yang susah dan juga memiliki pemikiran yang cerdas. Angka dua melambangkan juga kedamaian dan harmonisasi bagi semuanya.

Saya juga teringat dengan salah satu kutipan dari Morrie Swartz dalam buku “Tuesday with Morrie”.
Pada sebuah pertandingan basket ketika tim kami tampil baik sekali, jadi para mahasiswa yang mendukung berteriak “kita nomor satu! kita nomor satu” lalu Morrie bangkit berdiri dan berteriak keras sekali “ Apa salahnya menjadi nomor dua”.Morrie duduk kembali dan tersenyum. Senyum kemenangan. 

Jika Paragraf pertama adalah doa kami untukmu. Paragraf kedua, kami coba memberi makna bahwa prestasi bukan menjadi tolak ukur kesuksesan seseorang. Buat kami, Hiduplah dengan baik. baik dan berguna untuk diri sendiri, juga baik dan berguna bagi semua makhluk di dunia.

22 agustus 2014, adalah hari dimana usiamu memasuki angka 2. Bukan berarti bahwa kau akan berdiam diangka itu, tentu saja usiamu akan terus bertambah nak, dan mungkin hingga tidak kusadari kau telah menjadi lelaki dewasa yang tentu saja tampan.

Angka-angka selanjutnya akan tetap rangkaian harapan dan doa dari kami. Semoga ulangtahunmu selalu menjadi makna  untuk kami,orangtuamu. Ulangtahunmu bukan sebuah pesta gegap gempita. Bagiku Ulangtahunmu adalah makna yang akan kami selalu syukuri bahwa kau telah hadir memberi cahaya bagi kami.

Terima kasih Ken, buat pilihanmu untuk hadir menjadi bagian dari kehidupan kami. Selamat ulang tahun Nak, bahagialah dirimu…..

Selasa, 05 Agustus 2014

Lelaki-ku



Dua sosok lelaki hadir dihadapanku
Membawa lentera dan menyinari tubuhku yang terjatuh dan rebah
Lelaki dewasa memapah diriku, memeluk dan mengusap wajahku
Dan lelaki kecil membawa lentera dalam tangan kanannya dan tangan kiri memegang tanganku sambil tersenyum manis.

Dalam hati kecilku berkata
“inilah Lelakiku, yang menjaga cahaya dalam rumah kecilku”.

LIBURAN



Saya ingat, kata-kata itu tidak pernah  menemukan titiknya lagi. 

Sejujurnya semakin hari saya merasa begitu merosot dalam hal menulis. Kenyataan yang kini saya jalani adalah membingkai kenangan segala gerak, senyum, tingkah dan kebersamaan  bersama orang-orang terkasih dalam memori saya hingga saya menjadi pikun dan tak dapat mengingat apapun.

Liburan kemarin bersama keluarga.

Hari sebelum liburan itu tiba, saya bekerja dan mengejar skripsi saya mati-matian.ketika libur tiba esoknya, pagi-pagi saya sudah menembus jalan Jakarta yang sepi menuju bogor. Disana bapak sakit, tidak lama saya ikut sakit hingga tidak bisa bangun, bahkan untuk menyetirpun tidak mampu karena ambruk ditempat tidur, sementara Ken bermain sendirian di kamar hotel. Dia anak usia kurang dua tahun yang dipaksa mandiri dan mengerti keadaan orang tuanya. Janji renang dan sarapan bersama esoknya harus kandas. Semoga kau mengerti nak….

Dalam mata yang tak mampu membuka, saat itu saya  hanya berharap, dirimu akan selalu baik-baik saja ada  - atau -  tanpa - ibumu.