Rabu, 17 Desember 2008

Belajar dari kejenuhan



Faktor "butuh" masih terjadi dalam hidup saya, kebutuhan akan sandang, pangan, papan, .... dsb... kebutuhan konsumtif dan semuanya itu lagi-lagi juga kembali pada apa yang namanya “uang”. dan sebagian orang berfikir bahwa itulah dasar dari segalanya dalam hidup.
saya... mwncoba memisahkan diri dari itu.

saya teringat dengan perkataan teman saya di bali, dan saya lebih tertarik memanggilnya “Guru” . Waktu itu saya sempat berbicang-bincang dalam email dengan “guru” saya ini. Saat itu saya masih bekerja di perusahaan lama, lumayan lama sekitar 5 atau 6 tahun.ada kejenuhan dalam diri saya, dan akhirnya saya memutuskan mengundurkan diri dari perusahaan itu,Karena apa.... kejenuhan itu sangat berimbas tidak baik untuk diri saya secara pribadi ataupun untuk perusahaan. Saya hanya bersikap “fair” saja saat itu.

Saya merasa bahwa pekerjaan-pekerjaan yang saya jalani selama ini bukan pilihan hidup saya pribadi, pekerjaan dengan rutinitas... dan segala sesuatunya dihitung dengan untung dan rugi.(Cetak tebal dari saya).

Terus terang saya sangat tidak nyaman dengan semua itu, yang terpenting bagi saya adalah menikmati hidup dengan bahagia, sederhana dengan "apa adanya" saya.
Saya tidak mengerti mengapa itu yang menjadi keinginan saya saat ini.
Dan teman saya ini pun membalas email saya,isi emailnya adalah
saya baru buka hari ini jadi baru bisa balas.kabar saya?saya senang saat membaca

"email dari bet2.after so long....selamat atas kerja barunya. semoga menemukan apa yang dicari.saya sekarang berada di tempat yang sejak lama saya inginkan. sebuah tempat dimana orang2 yang memikul beban hidup dapat istirahat sejenak, melihat kedalam diri, kemudian bangkit dengan semangat baru untuk terjun lagi memikul tanggungjawab. tempat dimana jiwa yang sedang mengalami kelelahan dapat berendam dalam keheningan untuk menemukan kembali kesegaran dan cinta sebelum bergelut lagi dengan dunia maya.
tempat dimana jiwa yang terhimpit beban hidup dapat beristirahat dan menemukan kembali cahaya kebangkitannya. nama tempatnya l'ayureveda ... dimana bet2 pernah menikmatinya...(ya.. saat itu kunjungan saya ke bali dan berkesempatan untuk singgah ke tempat itu.)terimakasih sekali lagi email darimu.... email bet2 membantu saya melihat kedalam diri lagi...karena sering kali kita terjebak diaktifitas permukaan yang penuh jebakan dan membingungkan....tetapi begitu kita melihat kedalam diri... gelombang dipermukaan menjadi sebuah "buku"untuk dibaca dan dicerna...kita harus senantiasa kembali kedalam diri... kedamaian... kebahagiaan... ada didalam diri.sharing... that's the key!from heart to heart...that's the key!".

Email dari “guru” itupun akhirnya berlanjut, saya berkata padanya bahwa di email saya sebelumnya saya katakan bahwa saya kurang merasa nyaman hidup di dunia yang penuh perhitungan dengan untung dan ruginya.Memang hidup di dunia juga tidak bisa lepas begitu saja tanpa uang, saya pun tidak memungkirinya.apakah saya mengalami kejenuhan.... dan kalau mau dibilang kejenuhan dalam hidup. Saya memimpikan memiliki rumah kayu kecil di daerah pedalaman dengan halaman yang luas (jauh dari keramaian dan hiruk pikuk) dimana nantinya tanah itu akan saya fungsikan sebagai perkebunan sayur kecil, pagi hari saya menyapa sayur2 yang saya tanam, saya sirami, sore hari saya bisa memca buku di beranda rumah saya, malamnya saya bisa bercengkrama dengan keluarga saya, hanya terdengar tawa keluarga saya dan tentunya bunyi jangkrik yang sedang berpesta di malam hari.....
Atau tinggal di desa nelayan membuka taman bacaan untuk warga terdalam disana sehingga kita bisa belajar bersama-sama, setelah itu saya dan anak-anak kecil disana dapat bermain dan berlari riang menjelajahi tepi pantai.Saya berharap saya dapat menikmati dua tempat itu sampai saya tua, mulai memutih rambut saya, bahkan sampai saya menutup mata.

Dan besoknya saya membuka email saya, mengecek apakah ada yang masuk surat untuk saya. Ha..ha.. ternyata balasan lagi untuk email saya, dalam emailnya dia berbicara pada saya seperti ini,

"ha ha ha ha....sayapun pernah punya impian seperti itu.dan bagi saya itu riil dan bisa diwujudkan.untuk mewujudkanya kita perlu uang.cuma kita perlu memandang uang dengan cara yang beda.saya juga pernah dalam keadaan spt Bet2 semuanya diukur untung rugi membuat saya merasa tidak beres.kita perlu cari uang, kita butuh uang, uang adalah bentuk energy yang solid. jangan sampai uang jatuh ketangan orang yang "tidak sadar" untuk keperluan merusak.kita bisa bekerjasama untuk cari dan mandapatkan uang,sekali lagi, uang adalah energy. kita harus mendapatkannya dengan cara
spiritual..dan menyalurkannya untuk kepentingan orang banyak dan kepentingan ada didalamnya....are you with me? (pertanyaan inipun berlaku untuk setiap orang yang membaca blog saya)
maafkan saya, “Guru” atas emailnya yang saya publikasikan dalam blog saya, tapi sungguh saya berharap semua orang yang kadang pernah merasakan “kejenuhan” seperti saya dapat tersadar dengan perkataan “Guru” saya ini.

Selasa, 16 Desember 2008

Pedagang Cucur











Di kota hujan...
Mendung masih juga menyelimuti kota ini.lalu lalang kota ini dengan kebisingan dan hiruk pikuk segala aktivitas yang terjadi. tapi setidaknya lebih baik di sini..kota yang memberikan kesan mendalam dan teristiwa tersimpan dihati ini.bila suatu saat saat aku harus pergi dari kota ini, aku akan kembali kesini juga.

Aku memandangi kearah luar jendela,sejenak terdiam dan memandangi mereka,aku teringat pagi hari ini pkl. 5.30wib yang dingin dengan jalan setapak yang basah karena hujan semalam aku berjalan keluar rumah,berjalan keluar dari lorong kegelisahan dan harus menapakinya juga. Kulihat bapak tua yang berjualan kue cucur,sejenak aku pandangi dia kemudian kulihat keranjang dagangannya yang hanya berisi beberapa puluh kue cucur.aku menghampirinya dan ikut berjongkok bersama dia, berbincang sebentar tentang kue yang dijualnya dan kuambil beberapa kue cucur untuk aku bawa kerumah.

Senyumnya padaku tersirat waktu aku pamit padanya.Thank God.. aku belajar darinya.matanya menyiratkan ketidakputusasaan untuk menapaki hidup,mata yang memberi aku pengilhaman dalam hidup.

Entah mengapa juga seharian ini aku terus memutar puisi Gie dan aku yang sore ini adalah seorang bet2yang sangat tenang dan tidak banyak bicara.saat mandi tadi aku pandangi wajahku."Wajah pucat yang terus harus berjuang menapaki hidup"batinku saat itu.Mendung semakin gelap dan air mataku tidak dapatmembendung kegelapan itu lagi...Redup itu akan kembali terang, sedang aku harus tetap berdiri namun sering kali terjatuh.Kabut akan kembali menebal menyamarkan pandangan akan hidup.Dan aku tetap harus melewati setiap tapak kaki dengan merayap.2 minggu ini aku ingin menginjakkan kaki digunung gede namun belum kesampaian.telaga hijau yangtenang,bukit badak putih(kalo gak salah namanya), dan air terjun itu saat aku berdiam dibawah riak airnya yang turun kewajah bumi,bermeditasi disana dan kekagumanku yang tak terbatas atas ciptaanNya.Mendung hari ini mendengarkan nyanyian petirnya sayup-sayup.Ups.. waktu sudah menunjukkan pkl.17.15 wib. aku kembali harus berjalan menemui mereka.(Sopir taxi,kenek damri, pedagang,pengamen jalanan, dan entah siapa lagi yang harus aku temui).

Bahkan dari sebuah kue cucur, saya dapat belajar tentang sebuah perjuangan hidup.

Puisi Orang Percaya


Sering aku berkata kepadaMu : "Tuhan jadikankanlah aku pembawa damai ketika hadirku mendatangkan kesusahan bagi sesamaku, terutama kepada orang-orang yang kukasihi." Dan acapkali ketika aku bersimpuh di hadapMu aku berseru," Tiada awal, tiada akhir ya Tuhanku. Semuaku adalah untukMu, dariMu dan kulimpahkan kepada mahluk-mahluk yang kau hadirkan dihidupku.

Dalam mereka yang kulihat hanya diriMu." Aku tak pernah mau lagi melihat ketakutan-ketakutan yang kerap hadir dalam hidupku. Syukurku hari ini karena hanya berkatMu. Aku tak pernah mengharapkan apa-apa dariMu , ya Tuhanku, karena aku tahu tanpa berharap apa-apa aku akan bisa mencintaiMu dengan ketulusan hatiku. Aku belajar dari matahari yang terbit hari ini.Dia tidak pernah memilih untuk siapa dan untuk apa dia bersinar. Jahat, baik, buruk, bagus. Cantik, miskin, kaya ,cacat ,buta , celik semua mendaatkan sinarnya.

Aku belajar dari embun yang turun pagi ini. Penjahat, penjabat, maling, dermawan mendapatkan keindahan dan kesejukan yang dia turunkan pagi ini. Aku belajar dari putraMu yang penuh cinta. Tanpa peduli siapa yang menemaninya dengan keberanian di saat-saat akhirNya. Hanya Maria, sang Bunda, Magdalena, pelacur yang bertobat dan Yohanes murid terkasih. Dia juga tak pernah peduli, dan juga sudah disangkanya ketika Petrus muridnya yang paling berani menyangkalnya. Pun ketika Iskariot menggadaikannya dengan ciuman kemunafikannya. Dia tetap penuh cinta kepada mereka.

Aku berjumpa dengan PutraMu siang ini Bapa. Dia menghampiriku dan bertanya' Aku hadir untuk membawa engkau untuk dapat merasakanKu ditengah-tengah orang-orang miskin itu.Karena berbahagialah mereka yang miskin sebab merekalah yang empunya kerajaan Surga." Aku selalu melihat Dia, Bapa. Hadir di mata-mata orang teraniaya, miskin dan menderita. Dan bolehkah aku bertanya Bapa," Kenapa Dia jarang sekali aku temui di gereja-gereja? Bukankah disana seharusnya Dia berada?" Dan Kau berkata kepadaku ' Anakku yang mengambil bentuk dan mewujud sebagai Manusia tidak akan pernah kau jumpai dalam kemunafikanmu dan mereka. Jika kau menemukannya, mungkin hanya sedikit ajaranNYA yang tersisa. Dia tidak pernah bisa ada di tengah-tengah orang yang hanya bisa membebek dan berkata Aku Cinta Kau Tuhan tanpa pernah bisa merasakan Cinta yang Hadir di tengah-tengah mereka. Dia tak pernah singgah di hati orang-orang yang tidak pernah bisa merasakan dan mengetahui arti tentang Ketulusan Cinta. Jika mereka merasa Anakku hadir , biarlah itu menjadi pembenaran mereka terhadap anakKu tercinta. Hanya orang-orang berani terbuka dan jujur terhadap dirinya yang bisa merasakannya, anakKu. Seperti Aku bisa merasakan hadirnya mereka. Jika mereka terus mau belajar terbuka terhadap diri sendiri, seperti Magdalena, Zakheus, Paulus , Teresa , Dia akan ada tanpa pernah kau minta. Karena dia kekal adanya dan tak pernah mengharap apa-apa."

"Jika aku masih mengharap Surga dariMu ya Bapa, apakah aku bisa disebut sebagai orang yang percaya dan penuh cinta?"
"Cinta tidak mengenal lagi kata berharap. Dia hanya mengalir. Dalam Cinta tidak perlu lagi Aku ada. Tidak peduli apakah kamu berada di Surga atau neraka. Karena Cinta akan menuntunmu. Semua itu, sesuatu yang masih kau harap, adalah bagian ego dari dirimu. Cinta tak pernah mengenal itu. Sama seperti Anakku yang tak pernah hendak dipuja-puji, karena Dia Besar. Tanpa pujian dari mulut dan hatimu yang penuh ketakutan dan keraguan itu, Dia Akan Tetap Besar.

Kekecewaan dan ketakutan-ketakutanku ini kuserahkan total kepadaMu, Ya Bapa. Tanpa perlu lagi aku berteriak " Eli,Eli lama Sabahtani" . Aku serahkan juga seluruh jiwa ini ke tanganMu ya Tuhanku. Termasuk semua keinginan-keinginan duniawiku.
Dan pada saat itu aku lihat Engkau tersenyum. " Anakku, Saat ini kau sudah berada bersamaku. Didalam Firdaus. Dan tentang keinginan keinginan duniawimu, aku merancangnya dengan KesempurnaanKu dan menurut Waktuku. Dan semua itu Aku ukir dengan kasihKu. Dan Aku telah turunkan kehendak bebasku kepadanya sama seperti Aku yang telah menurunkan Jalanku atas kalian. Semua jalan yang telah kurestui . Hanya hati yang terbuka yang bisa menuntaskan jalan yang telah Kubuat. Biarkan mereka yang memilihmu dan merasakan arti Cinta itu sendiri dari hati orang-orang itu, seperti kau memperkenalkan rasa cintamu kepada orang lain. Itulah kesungguhan rencana yang Kurancang dengan kesempurnaanKu. Dan jika kau bertanya lagi, Anakku , tentang waktunya, usahlah kau terlalu gembira atau pun kecewa jika Ku berkata"

Sekarang sudah tiba waktunya. Menurut WaktuKu"

Cermin - Pantulan



Seorang gadis kecil berdiri dihadapanmu,memanggilmu dan hanya bertegur sapa saja.
Mengantarkan cermin diri di hadapanmu dan kaupun berkata dalam hati bahwa gadis kecil ini telah aku kenal sangat lama. Batinnya. Sungguh dramatisir atau hanya kebetulan.

Cermin diri itu datang dan pergi tanpa di ketahui, melintas sekejap kemudian menghilang dalam keheningan.hari ini menangis dan esokpun kau melihatnya kembali tertawa.saat ini ia berjalan kedepan tapi esoknya ia akan mundur dalam kerapuhan.

Cermin diri mengingatkanmu pada dirimu, pantulan yang kadang membuatmu berpikir kenapa ada seseorang yag hampir sama persis denganmu.kesadaran itulah yang membuatnya merasakan sebuah rasa yang tumbuh dalam hati.

Cermin diri itu kadang naïf katanya. Kadang membuka diri dan bahkan menutup diri tanpa celah menganga.sering kali membuatnya lelah. Seperti itulah cermin diri itu.

Ketika dia harus pergi maka diapun akan pergi. Sendiri di tanah asing, namun membawa
Cerita bahagia mengikutinya. Diapun bermimpi…. Mimpi panjang dalam tidurnya yang lelah dan larut dalam gelapnya malam dgn selubung di kepalanya.

Seringkali cermin diri itu sulit untuk di lihat dan sangat sulit untuk mengenal dirinya.bahka dia harus tertawa dalam tangisnya, mencoba bangkit dalm kerapuhannya, tapi lagi-lagi dia tertatih tatih karena tidak berdaya untuk berdiri sendiri.

Cermin diri… kau begitu beruntung dan sedikit malang , kau masih bisa tertawa dalam sedihmu, tapi malangnya kau tetap bisa tertawa tanpa menikmati air matamu.kau memberontak dalam ketidak berdayaan mu namun beruntungnya kau mempunyai hati yang mudah tersentuh

Senin, 15 Desember 2008

Kesadaran

Seseorang yang sangat mempengaruhi hidup saya dengan cara pandangnya adalah Soe Hok Gie.”dia” dapat masuk dalam hidup saya ketika ada seseorang yang memperkenalkan sosok itu kepada saya.
Kerasnya dia, cara dia mempertahankan argumen kebenarannya...
dia yang dikucilkan hanya karena ia pantang menyerah dari pada kemunafikan.

Dikutip dari CHSD“ lebih baik diasingkan dari pada menyerah pada kemunafikan” Stop semua kenunafikan, stop semua pembunuhan atas nama apapun, tidak ada rasa benci terhadap apapun, terhadap agama apapun, bangsa apapun, lupakan semua perang dan kebencian dan hanya sibuk dengan pembangunan dunia yang lebih baik (dikutip, john maxwell).

Itulah dasar dari Gie... kokoh dari ancaman apapun, sekokoh batu karang, sendiri.... dan merasa terasing...dalam keterasingannya, hanya alam yang menjadi temannya untuk berdiskusi...
Coba lihatnya beberapa puisi yang gie buat pada saat berada di mandalawangi, dan puisi ini salah satunya dan terkenal di kalangan pendaki gunung hingga sekarang.

(dikutip dari CHSD)
Mandalawangi – Pangrango
Senja ini, ketika matahari turun kedalam jurang-jurangmu
aku datang kembali
kedalam ribaanmu, dalam sepimu dan dalam dinginmu
Walaupun setiap orang berbicara tentang manfaat dan guna
aku bicara padamu tentang cinta dan keindahaan
dan aku terima kau dalam keberadaanmu
seperti kau terima aku

Aku cinta padamu, Pangrango yang dingin dan sepi
sungaimu adalah nyanyian keabadiaan tentang tiada
hutanmu adalah misteri segala
cintamu dan cintaku adalah kebisuan semesta
Malam itu ketika dingin dan kebisuan menyelimuti mandalawangi
kau datang kembali
dan bicara padaku tentang kehampaan semua

“hidup adalah keberanian, menghadapi yang tanda tanya
tanpa kita mengerti, tanpa kita bisa menawar
terimalah dan hadapilah”
dan antara ransel-ransel kosong dan api unggun yang membara
aku terima ini semua
melampaui batas-batas hutanmu, melampaui batas-batas jurangmu
Aku cinta padamu Pangrango
karena aku cinta pada keberanian hidup

(jakarta,19-7-1966)

menurutku, naik gunung adalah belajar untuk tidak egois, belajar kepada alam dan belajar untuk tersadar (cetak tebal dari saya), tahun 2005 pun aku sempat mendaki gunung pangrango bersama teman-teman pejantan tangguh saya, sementara hanya saya yang lumayan cantik diantara mereka . “i will be back pangrango....”

Dan Gie menjelang ulang tahunnya yang ke-27, pernah menulis dalam buku hariannya “ saya juga punya perasaan untuk selalu ingat pada kematian, saya ingin ngobrol-ngobrol pamit sebelum ke semeru....” akhirnya..... ia pergi juga diselimuti kabut Gunung semeru, dalam pelukan sahabatnya... dingin.... hampa.... kemudian menjadi sepi...... senyap..... semua berduka atas kepergiannya... hanya terdengar semburan angin dingin yang menyambutnya.
satu lagi yang selalu disukai gie adalah Lagu Donna Donna (John Beaz)

On a waggon bound for market
there's a calf with a mournful eye
high above him, there's a swallow
wingging swiftly through the sky
How are winds are laughing
they laught with all their might
laught and laught the whole day through
and half the summers night
Donna, donna, donna, donna;
Donna, donna, donna, don
Donna, donna, donna, donna ;
Donna, donna, donna, don
Stop complining! said the falmer
who told you a calf to be?
Why don't you have wings to fly with,
like the swallow so proud and free?
Calves are easily bound and slaughtered,
never knowing the reason why
but whoever treasures freedom
like the swallow has learned to fly

satu dari buku yang saya referensikan adalah “Tuesday with morrie,(mitch albom)”, kamu belajar mencintai kekurangan kamu, kamu belajar bagaimana menikmati hidup dalam ketidakberdayaanmu, dan pada ahirnya kamu telah lulus menganai 1 pelajaran tentang hidup yaitu menerima......”life is a journey” (cetak tebal dari saya)
Morrie told mitch in collage of life's tension of opposite” . Opposing forces in life constantly pull us back and forth.But, inevitably, love always wins.(cetak tebal dari saya), dikutip dari buku TWM.

Lesson 1 : to be more expressive, especially emotionally, and continues your effort with lesson on love.
Lesson 2 : we must somethimes ignore aur contemplative side and simply develop a blind trust.
Lesson 3 : Explains that societydoes not make us focus on such things until we are about to die.
Lesson 4 : The loving relationships we have, the universe around us, we take these things for granted.
Lesson 5 : On the long list of important things in life, family is close to the top, family provides you with a connection deeper and longer lasting than any friendship.
Lesson 6 : believe allowing ourselves to become fully immersed in our emotions make us better and able to detach ourselves from the experience.
Lesson 7 : the way to truly satisfy ourselves is to give out what we have, time,love, and companionship as well.
Lesson 8 : one must simply respecthis or her spouse, learn to compromise, mintain an open relationship, commit to a common set of values, and respect the importance of the idea of marriage.

Itu diantaranya pelajaran yang saya dapat dari buku ini, semoga kamu pun pada saat yang sama membaca buku itu mendapatkan hal yang sama....
dan biasanya pada saat yang sama, saat waktu saya agak senggang, saya menyempatkan diri membaca buku apapun..... tentunya lebih nyaman sambil mendengarkan lagu.
Ini dia lagu yang saya suka, dan inipula yang saya jadikan RBT di Hp saya.

Everybody Hurts (the corrs)

When your day is long and the night ,the night is yours alone
whene you're sure you've had enoughh of this life ,well hang on
Don't let yourself go cause everybody cries
and everybody hurts sometimes
Sometimes everything is wrong ,now it's time to sing along
(when your day is night alone)

Hold on, hold on (if you feel like letting go)
Hold on...if you're sure you've had to much of this life
Hang on
Cause everybody hurts, sometimes, take comfort in your friends
and everybody hurts.....

Don't blow your head, oh...no....
don't blow your head, if u feel like you're alone....
no no no, you're not alone.
If you're on your own, in this life
and the days and nights are along
If you're sure you've had to much of this life, to hang on
well, everybody hurts
sometimes, everybody cries
sometimes, everybody hurts
sometimes...

Minggu, 14 Desember 2008

Inikah arti hidup yang kau cari?

Hari ini entah kemana, datang dan pergi tidak kuketahui.
Dengan kesadaran dan titik balik tersebut aku mencari arti hari ini.
Manusia berlalu lalang sigap dalam kesibukan, berlari dalam keterbatasan untuk mencari arti hari ini.
Sungguh menjemukan…
Arti hidup ini bukan yang aku cari.
Seseorang pernah berkata kepadaku bahwa semua ini memberikan kita pelajaran, setidaknya sedikit kesadaran buat kita bahwa semua ini mau ataupun tidak mau harus kita jalani.

Huhm.. aku menghela nafas panjang.
Hari ini dalam waktuku, tepatnya siang hari aku memejamkan mata sejenak, membaca buku harian Gie. Seminimnya memberi aku sedikit pemahaman dari pemahaman hidup yang ada.
Bahwa kita harus terus berjuang untuk suatu keadilan, berani mengungkapkan kebenaran yang terselimuti oleh kemunafikan dan kebodohan “pencari muka”.

Manusiaku berkata “ kamu harus berkata tidak untuk sesuatu yang tidak dan kamu harus berkata ya untuk sesuatu yang ya” namun ternyata tidak sesederhana dalam pemikiranku dibutuhkan pengikisan ego terlebih dahulu, jujur pada diri sendiri, dan kerendah hatian.

Aku manusia keras yang mau di bentuk selembut mungkin, dibentuk menjadi batu pualam yang sederhana. Beberapa temanku pernah berkata bahwa aku adalah sebuah batang ilalang yag bisa tumbuh di mana saja, tidak cengeng (sesungguhnya aku gampang terharu), sok kuat ( sesungguhnya aku rapuh dalam kesedihan), sok tegar ( sesungguhnya aku lemah dalam kekuatanku sendiri) dan masih banyak hal lain. Apakah aku mengenal diriku dengan baik? Jawabanku tidak. Aku mengenal diri aku dalam keegoisanku, mengenal diri aku dalam kekuatanku, mengenal diri aku dalam ketegaranku, mengenal diri aku dalam perjuangan hidup yang baru aku lakukan.

Give Thank












Aku berterima kasih pada Tuhan


Terima kasih buat kelahiran ku di dunia ini...
Terima kasih karena telah di hembuskan nafas hidup ke dalam hidungku...
Terima kasih karena aku hadir dalm keluarga ini...
Terima kasih karena aku terus bertumbuh dan berkembang dalam lingkungan ini...

Terima kasih untuk rencana terbaikMu dalam hidupku...
Terima kasih aku telah melewatkan pendidikan dari Mu yang kau telah sampaikan pada guruku...
Terima kasih dan aku mengucap syukur buat kecelakaan yang terjadi dalam hidup ku karena dari situ aku lebih belajar mengucap syukur...
Terima kasih bahwa hari ini aku memulai pelajaran baru dalam hidup dan aku semakin bertambah dewasa dengan itu...
Terima kasih aku mendapat dan mengerti segala permasalahan hidup walau sebelumnya aku tidak akan mengerti apa yang akan terjadi nanti ...

Terima kasih aku kini telah beranjak dewasa ...
Terima kasih Kau telah mengenalkan padaku arti Jatuh cinta...
Terima kasih buat semua cinta yang aku rasakan dan cinta yang mereka rasakan padaku...
Terima kasih bahwa buat sebuah rasa kehilangan yang aku rasakan untuk orang yang aku cintai, karena dengan begitu aku mengerti arti sebuah kebersamaan...
Terima kasih aku masih bisa menangis karena dengan begitu aku tahu apa arti dari tertawa...
Terima kasih aku masih bisa berteriak karena dengan begitu aku masih bisa merasakan arti diam...
Terima kasih buat hari ini karena dengan adanya hari ini maka akan ada hari esok...

Terima kasih karena dengan adanya hari esok, aku bisa merasakan menjadi tua dan melihat rambutku memutih...
Terima kasih untuk matahari terbit yang masih aku bisa lihat dalam kerabunanku...
Terima kasih untuk senja yang masih bisa aku lihat dan rasakan di sore hari dalam keheningan dan ucapan syukur...
Terima kasih aku bisa melihat keluarga dan orang-orang di sekelilingku tetap tersenyum dan bergembira menemani masa tuaku...
Terima kasih untuk semua waktu yang aku telah lewatkan dalam hidup ini...
Dan akhirnya terima kasih karena Kau telah menutup usiaku sampai di sini...


Terima kasih karena aku telah menyelesaikan masalah hidup itu bersamaMu...

God Bless me and u .
(20-07-05)