Selasa, 16 Desember 2008

Pedagang Cucur











Di kota hujan...
Mendung masih juga menyelimuti kota ini.lalu lalang kota ini dengan kebisingan dan hiruk pikuk segala aktivitas yang terjadi. tapi setidaknya lebih baik di sini..kota yang memberikan kesan mendalam dan teristiwa tersimpan dihati ini.bila suatu saat saat aku harus pergi dari kota ini, aku akan kembali kesini juga.

Aku memandangi kearah luar jendela,sejenak terdiam dan memandangi mereka,aku teringat pagi hari ini pkl. 5.30wib yang dingin dengan jalan setapak yang basah karena hujan semalam aku berjalan keluar rumah,berjalan keluar dari lorong kegelisahan dan harus menapakinya juga. Kulihat bapak tua yang berjualan kue cucur,sejenak aku pandangi dia kemudian kulihat keranjang dagangannya yang hanya berisi beberapa puluh kue cucur.aku menghampirinya dan ikut berjongkok bersama dia, berbincang sebentar tentang kue yang dijualnya dan kuambil beberapa kue cucur untuk aku bawa kerumah.

Senyumnya padaku tersirat waktu aku pamit padanya.Thank God.. aku belajar darinya.matanya menyiratkan ketidakputusasaan untuk menapaki hidup,mata yang memberi aku pengilhaman dalam hidup.

Entah mengapa juga seharian ini aku terus memutar puisi Gie dan aku yang sore ini adalah seorang bet2yang sangat tenang dan tidak banyak bicara.saat mandi tadi aku pandangi wajahku."Wajah pucat yang terus harus berjuang menapaki hidup"batinku saat itu.Mendung semakin gelap dan air mataku tidak dapatmembendung kegelapan itu lagi...Redup itu akan kembali terang, sedang aku harus tetap berdiri namun sering kali terjatuh.Kabut akan kembali menebal menyamarkan pandangan akan hidup.Dan aku tetap harus melewati setiap tapak kaki dengan merayap.2 minggu ini aku ingin menginjakkan kaki digunung gede namun belum kesampaian.telaga hijau yangtenang,bukit badak putih(kalo gak salah namanya), dan air terjun itu saat aku berdiam dibawah riak airnya yang turun kewajah bumi,bermeditasi disana dan kekagumanku yang tak terbatas atas ciptaanNya.Mendung hari ini mendengarkan nyanyian petirnya sayup-sayup.Ups.. waktu sudah menunjukkan pkl.17.15 wib. aku kembali harus berjalan menemui mereka.(Sopir taxi,kenek damri, pedagang,pengamen jalanan, dan entah siapa lagi yang harus aku temui).

Bahkan dari sebuah kue cucur, saya dapat belajar tentang sebuah perjuangan hidup.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar