Minggu, 27 September 2009

CERMIN


Seorang gadis kecil berdiri dihadapanmu,memanggilmu dan hanya bertegur sapa saja.
Mengantarkan cermin diri di hadapanmu dan kaupun berkata dalam hati bahwa gadis kecil ini telah aku kenal sangat lama. Batinnya. Sungguh dramatisir atau hanya kebetulan.

Cermin diri itu datang dan pergi tanpa di ketahui, melintas sekejap kemudian menghilang dalam keheningan.hari ini menangis dan esokpun kau melihatnya kembali tertawa.saat ini ia berjalan kedepan tapi esoknya ia akan mundur dalam kerapuhan.

Cermin diri mengingatkanmu pada dirimu, pantulan yang kadang membuatmu berpikir kenapa ada seseorang yag hampir sama persis denganmu.kesadaran itulah yang membuatnya merasakan sebuah rasa yang tumbuh dalam hati.

Cermin diri itu kadang naïf katanya. Kadang membuka diri dan bahkan menutup diri tanpa celah menganga.sering kali membuatnya lelah. Seperti itulah cermin diri itu.

Ketika dia harus pergi maka diapun akan pergi. Sendiri di tanah asing, namun membawa
Cerita bahagia mengikutinya. Diapun bermimpi…. Mimpi panjang dalam tidurnya yang lelah dan larut dalam gelapnya malam dgn selubung di kepalanya.

Seringkali cermin diri itu sulit untuk di lihat dan sangat sulit untuk mengenal dirinya.bahka dia harus tertawa dalam tangisnya, mencoba bangkit dalm kerapuhannya, tapi lagi-lagi dia tertatih tatih karena tidak berdaya untuk berdiri sendiri.

Cermin diri… kau begitu beruntung dan sedikit malang , kau masih bisa tertawa dalam sedihmu, tapi malangnya kau tetap bisa tertawa tanpa menikmati air matamu.kau memberontak dalam ketidak berdayaan mu namun beruntungnya kau mempunyai hati yang mudah tersentuh

Tidak ada komentar:

Posting Komentar