Saya ingat, kata-kata itu tidak pernah menemukan titiknya lagi.
Sejujurnya semakin hari saya merasa begitu merosot dalam hal
menulis. Kenyataan yang kini saya jalani adalah membingkai kenangan segala
gerak, senyum, tingkah dan kebersamaan bersama
orang-orang terkasih dalam memori saya hingga saya menjadi pikun dan tak dapat
mengingat apapun.
Liburan kemarin bersama keluarga.
Hari sebelum liburan itu tiba, saya bekerja dan mengejar
skripsi saya mati-matian.ketika libur tiba esoknya, pagi-pagi saya sudah
menembus jalan Jakarta yang sepi menuju bogor. Disana bapak sakit, tidak lama
saya ikut sakit hingga tidak bisa bangun, bahkan untuk menyetirpun tidak mampu
karena ambruk ditempat tidur, sementara Ken bermain sendirian di kamar hotel. Dia
anak usia kurang dua tahun yang dipaksa mandiri dan mengerti keadaan orang
tuanya. Janji renang dan sarapan bersama esoknya harus kandas. Semoga kau
mengerti nak….
Dalam mata yang tak mampu membuka, saat itu saya hanya berharap, dirimu akan selalu baik-baik
saja ada - atau - tanpa - ibumu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar