Kamis, 15 Maret 2012

Papa


Papa, saya tahu bahwa kau kesepian
kepergian mama dari sisimu mau tidak mau merubah kehidupanmu
mama, sosok yang menemani selama kurang lebih empat puluh tiga tahun.
perempuan yang menerima dan mengikuti kemanapun langkahmu
dalam ritme perjalanan kehidupan bersama

dalam foto ini, senyum itu kembali merekah
ingatkah, ketika itu kita keluarga besar berlibur ke bali
padahal sejak pagi hari kepergian ke bali, ada satu sisi perasaan saya berduka,
mungkin juga dirasakan oleh saudara-saudara saya yang lain
dalam banyak tanya di pikiran kami, seandainya hari itu mama masih ada
mungkin liburan ini jauh lebih bermakna.

Ketika saya kecil, hampir setiap jumat malam
kau mengajak mama dan saya ikut serta denganmu
kami berjalan kaki menyusuri malam dibogor
menikmati makanan pinggir jalan simpang tiga
sayangnya, hanya itu sebagian kenangan kebersamaan kita bertiga yang saya ingat
bukan berarti saudara saya tak merasakan itu
hanya saja antara pengalaman saya tentang kebersamaan bisa saja berbeda dengan saudara saya lainnya.

Ketika menginjak dewasa
kadang kala saya tak selalu sepaham denganmu
ada ego dari saya bahwa tak selalu yang papa katakan kepada saya benar.
saya merasa punya pendapat sendiri yang harus kami katakan kepadamu.
dan yakin saya, bahwa itulah yang benar.
Mungkin ini juga terjadi pada saudara saya yang lain.

Yang saya rasakan papa juga semakin keras kepada kami
setelah kepergian mama
kadang saya berpikir, apa gunanya saya berdebat tentang prinsip-prinsip siapa yang benar dan salah
yang sekarang harus saya maupun saudara saya yang lain pahami adalah
papa hanyalah orangtua tunggal kami sekarang ini
orang tua yang menemani saya selama hampir tiga puluh tahun ini
Meski sekarang kami tidak lagi ditempatkan pada kota yang sama.
kepada papalah sekarang saya harus menunjukkan bhakti saya kepada orang tua
ada rasa bersalah, bahwa bakti saya kepada mama belum tuntas dan tidak akan pernah dapat
menbalas semua keringat dan air mata ibu dalam membesarkan kami dengan kasih
mama selalu memberikan senyum terbaiknya bahkan pada detik-detik kepergiannya

Papa, semoga tawamu ini dapat terus kami lihat
di waktu-waktu kebersamaan kita selalu

Tidak ada komentar:

Posting Komentar