Rabu, 12 Mei 2010

SURAT UNTUK SAHABAT

Sahabat, tiba-tiba kau datang padaku dengan wajah yang lain.kau bercerita padaku tentang sebuah mimpi,yang melayang menyambut kehilangan....
terisak kemudian terdiam, sementara hatiku pilu mendengar kisahmu..ingin rasanya kuhapus air mata itu dari mata yang menyimpan amarah dan kepedihan.

aku memilih membiarkan air mata itu tertumpah, "lihatlah...bukankah hujan telah mengirimkan rintiknya terlebih dahulu sebelum mendatangkan hujan?.sahabat, lihatlah kedalam dirimu, bukankah kau telah mempercayai besar dan agungnya cinta sebelum kau merasakan patah dan sakitnya cinta?"

Tiada awal dan tiada akhir, semuanya harus terjadi dan harus dilalui....tetaplah berpegang pada tanganku.
aku yakin tanganku cukup kokoh untuk sekedar menarikmu dari kepedihan ini.
aku yakin tanganku yang kecil ini cukup lebar untuk memeluk engkau ketika kau terisak dalam tangis yang berkepanjangan.

Kepedihan itu pernah aku alami...namun kita harus bangkit dari keterpurukan, sementara jalan ini masih panjang.kerikil-kerikil ini hanya bisa melukai langkah kita sejenak, cukup tiga hari tiga malam saja untuk melewati masa ini, selebihnya ia tidak akan bisa menghambat aku untuk terus berjalan sampai pada ujung jalan itu.

Seperti tak kan pernah puas kau membiaskan cahaya, ia tetap ada...remang yang kau lihat berasal dari hatimu.sini ku tunjukkan cahaya yang sebenarnya abadi...lihatlah kedalam matamu.
mata yang dulu pernah menunjukkan kejenakaan seorang bocah ketika bercerita pada ibunya, dengan tubuh melompat-lompat kemudian berlari memeluk tubuh sang ibu, mata itu merajuk untuk segera berlari menyambut gerimis.....ketika sang ibu mengiyakan dan tersenyum, mata itu berlari, menari dan melompat-lompat kegirangan, seketika hujanpun turun, turut menemani mata itu dengan bahagia.

Bahkan saat daun-daun gugur meratap ketanah, ritual yang kita selalu lakukan adalah menyebarkan daun-daun kering itu keatas langit, supaya angin juga bisa membawa kebahagian untuk semua orang. seperti musim semi yang kita selalu rindukan...

Sahabat, aku akan selalu terjaga...supaya engkau tidak akan pernah terhempas dari genggamanku.
aku akan menceritakan cerita-cerita jenaka supaya air matamu terhapus, terganti dengan wajah merah pipimu menahan tawa.

Beth
04.00 Menjelang pagi

1 komentar:

  1. keren beth km puitis sekali tp sahabat yg mn yg km maksud?bila saat sedih susah melihat ato meraih kebahagiaan knp hrs bersedih :))kebahagiaan ga jauh kok ada didlm hati sendiri.

    BalasHapus