Kamis, 05 November 2009

RAKYAT ku YANG MALANG

Sesalkan Banyak RS Pemerintah Tolak Pasien Jamkesmas


Bagi saya topik ini pantas untuk di diskusikan, ketika saya membaca berita bahwa Komisi D DPRD Surabaya menyesalkan masih banyaknya Rumah Sakit (RS) milik pemerintah yang menolak pasien pengguna kartu Jaminan Kesehatan Masyarakat (Jamkesmas) dan Surat Keterangan Miskin.dikatakan oleh pejabat pemerintah yang bersangkutan, bahwa aturan yang jelas dan tegas telah ada dalam Petunjuk Pelaksanaan (Juklak) Depkes itu, maka harusnya tidak ada alasan RS milik pemerintah menolak pasien dengan kartu Jamkesmas dan Surat Keterangan Miskin.Kalau aturan itu tidak segera dipatuhi dan dijalankan,akan banyak warga miskin di Surabaya yang makin menderita waktu mereka mengalami sakit karena tidak mampu berobat.

Nyatanya, yang terjadi,masalah seperti ini bukan hanya terjadi di surabaya, diberbagai wilayah negeri kita termasuk jakarta, ibu kota negara sendiri tidak terkecuali. pemerintah lebih tertarik ketika berita tentang pembagian makanan gratis pada korban bencana diliput oleh media massa misalnya seperti dalam kasus lumpur lapindo sidoarjo, dibanding pemulihan (recovery) dalam bidang kesehatan seperti contoh diatas, atau tentang pembangunan kembali infrastruktur yang telah rusak.

Dengan ini kita juga harus mulai meniadakan konsep-konsep yang mendefinisikan aktivitas pembagian makanan gratis sebagai tindakan 'amal'. Pola pikir 'amal' telah gagal menemukan inti penyebab kelaparan dan kemiskinan, serta cenderung membantu mendanai sebuah krisis tanpa pernah berusaha menyerang struktur institusional yang menghasilkan ketidakadilan tersebut. Kita seharusnya lebih memfokuskan pada penentangan terhadap struktur kekuasaan yang patriarkis.

Berikut adalah tulisan pramoedya yang saya kutip,

“…kemenangan demokrasi adalah ketika engkau bisa menjadi apa saja, mempunyai hak yang sama dengan orang lain, tak perlu menyembah dan menundukkan kepala kepada presiden atau menteri-menterinya. Berbuat sekehendak hati namun masih berada dalam batas hukum, Tapi… kalau engkau tak punya uang, engkau akan lumpuh tak bisa bergerak”

Ini semua adalah tentang diri kita, tentang pandangan kritis kita yang memiliki visi akan sebuah dunia yang lebih baik, sebuah dunia yang berusaha kita bangun saat ini. Dan inilah alasan mengapa pembahasan masalah seperti ini menjadi sangat penting.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar