Berita seputar meninggalnya Raden Pandji Chandra Pratomo Samiadji Massaid (August 7, 1967 – February 5, 2011) atau yang lebih dikenal dengan nama Adjie Massaid yang begitu mendadak menjadi sorotan beberapa media.Terus terang saya tidak cukup mengenal figur Adjie Massaid selain sebagai Selebritis sekaligus anggota Dewan Legislatif (wakil rakyat) di komisi V DPR RI periode 2009 – 2014. Selain itu dia dipercaya sebagai Manager Team Timnas Sepakbola U-23.
Namun dari pemberitaan beberapa media di televisi dan Koran harian. Saya terbantu mengenal sosok Adjie Massaid. Menurut saya, yang istimewa dari Seorang Adjie Massaid adalah keramahan terhadap siapapun, selalu memberikan pelukan dan ciuman hangat kepada orang lain ketika bertemu.bagi saya itu istimewa. “Tindakan yang tulus” yang dewasa ini hampir mengalami kehilangan identitasnya.
Terhadap cinta kasih kepada anak-anaknya serta kepada mantan istri Reza Artamevia dan istrinya Angelina Sondakh menjadi gambaran bahwa Adjie Massaid adalah seorang ayah dan juga suami yang begitu sayang serta perhatian kepada keluarganya.
Mengenai perkawinan dengan istri keduanya Angelina Sondakh yang sebelumnya beragama kristen kemudian menjadi mualaf juga menjadi sorotan publik. Bagi saya Agama apapun itu mengajarkan semua kebaikan. Tidak ada yang salah dengan ajaran agama, yang salah adalah penafsiran dari masing-masing individu pemeluknya. Tidak ada yang pantas mengadili hidup seseorang selain Tuhan yang Maha Esa.
Pandangan saya sendiri adalah bagaimana kita sebagai pemeluk agama menjalankan keimanannya sebagai pemeluk agama dengan benar. Justru bagi saya cukup lucu ketika beberapa tokoh agama memamerkan segala jubah yang dipakai serba berwarna putih tetapi tindakannya abu-abu atau bahkan hitam(dengan terus terang saya katakan sebagai tindakan anarkis).
Terlepas daripada itu, saya turut berbelasungkawa kepada Keluarga Adjie Massaid khususnya kepasa istrinya Angelina Sondakh dan ketiga anaknya. Saya mengerti bagaimana rasanya kehilangan orang yang sangat kita cintai dan telah menjadi bagian dari kehidupan kita. Saya pernah merasakan itu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar