Hari ini entah kemana, datang dan pergi tidak kuketahui.
Dengan kesadaran dan titik balik tersebut aku mencari arti hari ini.
Manusia berlalu lalang sigap dalam kesibukan, berlari dalam keterbatasan untuk mencari arti hari ini.
Sungguh menjemukan…
Arti hidup ini bukan yang aku cari.
Seseorang pernah berkata kepadaku bahwa semua ini memberikan kita pelajaran, setidaknya sedikit kesadaran buat kita bahwa semua ini mau ataupun tidak mau harus kita jalani.
Huhm.. aku menghela nafas panjang.
Hari ini dalam waktuku, tepatnya siang hari aku memejamkan mata sejenak, membaca buku harian Gie. Seminimnya memberi aku sedikit pemahaman dari pemahaman hidup yang ada.
Bahwa kita harus terus berjuang untuk suatu keadilan, berani mengungkapkan kebenaran yang terselimuti oleh kemunafikan dan kebodohan “pencari muka”.
Manusiaku berkata “ kamu harus berkata tidak untuk sesuatu yang tidak dan kamu harus berkata ya untuk sesuatu yang ya” namun ternyata tidak sesederhana dalam pemikiranku dibutuhkan pengikisan ego terlebih dahulu, jujur pada diri sendiri, dan kerendah hatian.
Aku manusia keras yang mau di bentuk selembut mungkin, dibentuk menjadi batu pualam yang sederhana. Beberapa temanku pernah berkata bahwa aku adalah sebuah batang ilalang yag bisa tumbuh di mana saja, tidak cengeng (sesungguhnya aku gampang terharu), sok kuat ( sesungguhnya aku rapuh dalam kesedihan), sok tegar ( sesungguhnya aku lemah dalam kekuatanku sendiri) dan masih banyak hal lain. Apakah aku mengenal diriku dengan baik? Jawabanku tidak. Aku mengenal diri aku dalam keegoisanku, mengenal diri aku dalam kekuatanku, mengenal diri aku dalam ketegaranku, mengenal diri aku dalam perjuangan hidup yang baru aku lakukan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar