Hampir satu tahun lamanya jarang sekali waktu untuk
mengupdate blog ini.Sepertinya, satu tahun ini begitu singkat bagiku.
Menjadi seorang ibu bagimu sungguh hal yang luar biasa. Ditengah kesibukan
itu, aku juga sebagai ibu yang bekerja
dan juga seorang ibu yang masih menimba Ilmu PR disebuah universitas swasta di
jakarta.
Dulu, jauh sekali sebelum
kehadiranmu, seringkali waktuku dihabiskan di luar rumah.sekarang rumah adalah
sebuah tempat yang selalu menjadi tujuan. Ketika jarum jam bergerak melambat
menunjuk angka lima, tak sabar rasanya bergegas pulang untuk segera menemuimu. Kadangkala
waktu kami sampai rumah tidak bisa bermain-main denganmu karena kamu sudah
tertidur. Terbayar bahagia rasanya ketika melihatmu tidur dengan tenang dan
tersenyum.
Sudah hampir 3 bulan sudah papamu
berhenti total menjauh dari rokok. Papamu bilang anak adalah arah dan tujuan
bagi orangtuanya. Dia melakukan semua ini untuk dirimu.
Kami sangat bersyukur memilikimu.
Hari-harimu selalu membuat kami tertawa.selalu tertawa meski dalam sakit seperti
hari ini. Semalaman panas di badanmu belum juga turun.kamu mengigau namun
sering kali tersenyum dalam tidurmu selagi kami mengkompres supaya turun suhu
panas dibadanmu.
Beginilah rasanya menjadi seorang
ibu, melihat anak sakit, jiwaku ikut sakit dan menderita. Sehingga Bagaimana
pula rasanya ketika seorang ibu harus kehilangan anaknya. Terlalu menyakitkan
pastinya karena sebagian jiwanya ikut hilang.
Oh ya, tiga hari sebelumnya aku
mengajakmu menjenguk kongkong (kakek) di bogor.bagiku ini adalah kilas balik
tentang “Pulang”. Dulu setiap aku mengeja kata pulang, selalu diikuti dengan
kota hujan ini. Banyak masa dan kenangan aku habiskan disini. Aku juga rindu.
Rindu pada keluarga, rindu pada keteduhan dan rindu pada hujan.
Perjalanan panjang ini membuatmu
tertidur, Saat terbangun, kamu tertawa
dan bercanda terus dengan koko Daniel
dan sepupu – sepupumu lainnya. Bahagia sekali dirimu ken. Senang sekali
melihatnya tertawa lepas seperti itu.
Cuaca dibogor yang selalu hujan
dan teduh membuatmu juga senang. Kita sama-sama menyukai hujan, menyukai
keteduhan.Seorang anak berusia Sembilan bulan yang juga senang jika tidurnya
diiringi oleh instrumental piano dari Richard Clayderman ataupun instrument dari
gitarnya Jubing Kristianto.
Bagaimanapun kami akan pulang.
Bedanya sekarang, setiap kami mengeja kata “pulang”, ada namamu yang selalu
kami sebut, yang selalu menjadi tujuan untuk kami.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar