Kepada sebuah kartu pos
kutitipkan resahku diambang pintu itu
mengetuk nurani yang tak pernah terbalas
meski itupun sebuah kemungkinan.
Kepada sebuah kartu pos,
ku sampaikan sebuah salam dari sebuah rasa yang bernama hati
kata -kata yang tak bisa lagi terbendung dalam muram
meski kau tak pernah mempercayainya.
Kepada sebuah kartu pos,
ku kandung didalamnya gelak tawa, tangisan, canda, dan gelisah hatiku
meski kau tidak pernah merasakannya
selembar kartu pos yang akan menceritakannya padamu nanti
selagi kau membacanya menjelang tidur
dan dari surga, berkali-kali kartu pos ini terkirim kepadamu
ada sesuatu yang tak pernah bisa aku tulis didalamnya
sesuatu yang hanya bisa aku sampaikan kepada Bapaku
sebuah doa
semoga kartu pos yang aku kirimkan padamu akan sampai kepadamu
Tidak ada komentar:
Posting Komentar